12 Jul 2023

Tazkiyatun Nafs


Narasumber: *Ambu Galuh (founder saung tahfidz, Bogor)*


Menjadi orangtua sekarang, subhanallaah


Lahaula wala quwwata illa billaaah..


Sejujurnya, terasa sangat tidak mudah


Banyak sekali orangtua masa kini yang resah, merasa tidak mampu, stress


Belum lagi jika sendiri punya stress pribadi. Stress masalah ekonomi, hubungan yang kurang baik dengan pasangan, tetangga, amanah (hutang) yang belum terbayar, luka batin masa lalu, dll.


Ternyata ada ilmunya. lahaula wala quwwata illa billaaah


Dan sampai sekarang, saya belum mendapatkan teori parenting lain yang lebih dashyat dibanding metode ini..


*Tazkiyatun Nafs*


Allahu Akbar.


Sebetulnya jadi muslim itu mestinya bahagia banget kondisi apa pun..


Ini mah yg blg bukan saya, tapi hamba Allah yang paling utama, yang selalu jujur lisan dan hatinya..


_“Sungguh menakjubkan urusan orang mukmin, sesungguhnya semua urusannya merupakan kebaikan dan itu tidak dimiliki seorang pun selain orang mukmin, bila ia mendapatkan kesenangan, ia bersyukur dan syukur itu merupakan kebaikan baginya serta bila ia tertimpa musibah, ia bersabar dan sabar itu merupakan kebaikan baginya.” (HR. Muslim)._


Tapi, pada prakteknya, gimana biar menjalankan syukur dan sabar ini insya Allah ttp nikmat.


Insya Allah dengan ikhtiar tazkiyatun nafs, mensucikan diri.


Orang yang mensucikan diri itu :


*BERUNTUNG*


Beruntung dalam kesendirian,


Dalam rumah tangga,


Dalam perniagaan,


Dalam mendidik anak-anaknya..


Bahagia..

Syukurnya nikmat, sabarnya insya Allah lezat..karena Allah mampukan, merasakan Ia temani..


Mari kita buka QS Asy-Syams: 595. Baca ayat & resapi artinya


Di ayat 9 dan 10… masya Allah, jelas banget…


_Sungguh *BERUNTUNG* yang mensucikan jiwa.. Dan sungguh rugiiiii, sungguh *RUGI* ….orang yang mengotorinya _


_Dan (demi) jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaan. Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu (dengan ketakwaan) dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya (dengan kefasikan).” (Qs Asy Syams: 7-10)_


Sebaliknya, yang mengotorinya itu : *RUGI*


Gimana sih hamba yang rugi ?


Galau, bingung, gelap, gelisah, sedih berlebihan, salah mengambil arah,


Naudzubillah min dzalik


Pernah galau bgt ngedidik anak?


Saya itu…


Gelap, putus asa, mau nyerah?


Saya…


Bikin anak stress?


Saya banget


Jujur waktu sy belum tau kunci jadi orangtua yang bahagia itu di tazkiyatun nafs, sy resah mencari ilmu ke mana-mana, ga jelas apa yang dicari.


Kasihan anak2.


Padahal jawabanNya ada di saat BERDUA denganNya,


Dalam introspeksi, koreksi diri…


JawabanNya dekat. Sedekat sajadah di rumah kita.

Dalam TAUBAT 


Dalam amal amal sholeh kita…


Juga di teman2 sekitar yang saling amal ma’ruf nahi munkar


WalLahiii…


WalLahii..


Tidak pernah sy hingga usia saya 45 tahun ini,


Saya menemukan jalan terdekat ke solusi,


Selain sujud panjang, melemahkan diri di hadapanNya,


Betul2 minta toloooong Allah bantuin,


Mengakui kita banyak dosa, dan ga mampu apapun KECUALI Engkau menolong, ya Allaaah 


Lahaula wala quwwata illa billah


Nikmatnya sebagai hamba itu, ketika bergantung pada Zat yang Maha Kuat


Maha Kuasa


Maha Rahman


Maha Pengampun


Maha pemberi solusi..


Jika tidak meminta, tidak minta tolong, tidak bergantung…di mana nikmatnya menjadi hamba?


Sekarang pun, kl tazkiyatun nafs lagi kendor, terasa juga mudah gelisah, terkuasai emosi, dan terutama :


gelap… gatau apa yang harus dilakukan dalam mendampingi anak2 menumbuhkan fitrahnya..


Kalau sudah ada alarm _gelisah_ gitu, segera kembali. PintuNya selalu terbuka, 24 jam.


Tambahan ya :


*selalu memenuhi hati dengan prasangka baik padaNya, hangat, cinta, rindu, harapan hanya padaNya…*


Anak2 saya ga main HP?


Pasti main 


Tapi setelah ikhtiar atur jadwal (dan seringnya ga dipenuhi)…


Ya udah gapapa main hp, tp 15 menit sekali off, peluk Ambu, ambu mau doain


Mereka main HP, saya ngaji..

Pasrah aja… tp 15 menit atau 20 menit sekali,

Giliran saya peluk..


Maafkan, titipkan anak pada Allah untuk didekatkan dengan Al-Qur’an, doakan agar diberi hidayah dan tidak terus-menerus membuang waktu dalam hal yang tidak bermanfaat, titip agar dilembutkan hatinya & agar jadi bagian dari pejuang Islam..


Jadi ya, gapapa kita masih banyak lalai, anak anak masih jauh dr sempurna…tp terus penuhi hati anak2, hati kita dng doa doa


Dng harapan positif


Hidayah emang punya Allah


Teknis tazkiyatun nafs


 Zikrullah

Introspeksi, taubat (terutama yg masih banyak dosa besar yg belum ditaubati)


 Baca Quran (al baqarah 151)


 Menguatkan keyakinan pada Allah, ketergantungan pada Allah, doa.


 memenuhi hati dng prasangka baik pada Allah.


No 1; taubatan nasuha. Penting bgt. Terutama yg terkait dosa2 besar. Krn dosa2 besar tdk dihapus kec dng taubat yang jujur..


– segala bentuk kemusyrikan, pernah ke org pintar, pernah pakai jimat, dll


– berzinah


– riba


– durhaka pada orangtua, dll.


Akadkan khusus pada Allah utk taubatan nasuha


No 2. Al baqarah 151 :


..membacakan ayat-ayat kami, menyucikan kamu, mengajarkan kitab…


Urutannya :


1. Membacakan ayat

2. Mensucikan

3. Allah ajarkan


Baca Quran—> Allah bersihkan hati —-> Allah kasih hikmah dan petunjuk.


Ini baru insya Allah hidup yang nikmat, terang


Ciri2 yang terbimbing :


 boleh galau, tp krn mengingat dosa, mengingat urusan akhirat. Minta ampun.


 tenang, hati hidup mengingat Allah.


 anak kan mmg ujian, yang utama itu amal.sholih. jika masalah anak membawa kita tambah dekat pada Allah, maka insya Allah itu rahmat.


Gimana kalau belum bisa baca Quran?


Ya belajar mulai sekarang.


Karena memang cahaya yang terang, bukan cahaya semu, memang Al Quran.


Tp sambil belajar, perbanyak berzikir.


Mulai dari yang mudah, asal istiqomah


*Kelapangan Tiap Pagi dan Sore*


Ada sebuah zikir pagi sore, yang saya merasa sangat dicukupkan oleh Allah Ar Rahman wasilah membacanya. Dan sebaliknya, merasa belum tenang jika belum menuntaskannya.


Zikirnya ini saya yakin sudah Bapak Ibu amalkan pula. Tulisan ini mudah-mudahan jadi wasilah penyemangat agar istiqomah saja 珞


Kalau sy sedang ashar berjamaah di Asrama Putri, biasanya sy minta santri membacanya 100 kali, karena kalau tanpa saya hanya 10. Maklum, anak muda kecenderungannya ngebut  Tapi ya masih jauh Alhamdulillah dibanding waktu saya seusia mereka 


Tadi saya penasaran, kenapa ya Allah hadirkan perasaan “dicukupkan”, setiap saya membaca zikir ini. Bikin bahagia dan optimis karenaNya. Ada apakah dibalik zikir ini?


Ternyata…


Dari Ummi Hani’ binti Abu Thalib dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melewatiku pada suatu hari, lalu saya berkata kepada beliau, “Wahai Rasulullah, saya sudah tua dan lemah, maka perintahkanlah kepadaku dengan amalan yang bisa saya lakukan dengan duduk.”


Beliau bersabda: “Bertasbihlah kepada Allah seratus kali, karena itu sama dengan kamu *membebaskan seratus budak dari keturunan Isma’il*


Bertahmidlah kepada Allah seratus kali karena itu sama dengan *seratus kuda berpelana yang memakai kekang di mulutnya, yang kamu bawa di jalan Allah*.


Bertakbirlah kepada Allah dengan seratus takbir karena ia sama dengan *seratus unta yang menggunakan tali pengekang dan penurut*


Bertahlillah kepada Allah seratus kali.” Ibnu Khalaf berkata; saya mengira beliau bersabda: “ *Karena ia memenuhi di antara langit dan bumi, dan pada hari ini tidaklah amalan seseorang itu diangkat kecuali akan didatangkan dengan semisal yang kamu lakukan itu* ”


_HR. Ahmad 6/344. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan. Lihat Ash Shilsilah Ash Shohihah no. 1316_


Betul Bapak Ibu, Allah beri peluang amalan yang sangat ringan di lidah… Subhanallah, walhamdulillaah, walaailahailallaah, Allahu Akbar. Tapi dashyatnya luar biasa. Wajar jika membacanya Allah hadirkan rasa cukup, berasa paling “kaya” sedunia 來


Dan saya merasa rugi kalau hanya 100 pas. Lebihkan sedikit… supaya ada beda amal kita dengan yang lain ketika dilaporkan malaikat 


Rabbana, pantas Abu Hurairah meriwayatkan, zikir ini lebih disukai Rasulullah saw dari seisi dunia 


Selamat istiqomah menjalankannya, semoga semua doa dan harapan Ibu dimudahkanNya.


Yakinlah Allah memberi jalan, pertolonganNya sungguh dekat 珞


Wahuwa ‘ala kulli syai’in qodiir…


Kelapangan itu bukan cuma rizki materi, tapi..


*Hati yang ridho*


Allah SWT juga berfirman dalam surat Ar-Ro’d ayat 28 yang berarti: “Yaitu orang-orang yang beriman, dan hati mereka aman tentram dengan dzikir pada Allah, ingatlah dengan dzikir pada Allah itu, maka hati pun akan merasa aman dan tentram.” (QS Ar-Ro’d;28)


Bukan anak ga bs diatur yg bikin ga tenang,


Tp ketika anak ga bs diatur, kita ga ingat Allah


Bukan uang kurang yang bikin ga tenang,

Tp ketika uang kurang kita ga ingat Allah


Bukan suami suka marah yang bikin ga tenang. Tapi ketika suami marah kita ga ingat Allah


Terakhir, kita ngaji at tahrim 8, yaaa. Hal 561 quran pojok. Pojok kanan atas…


At tahrim ayat 8, sebelum Allah kasih cahaya, petunjuk, bimbingan…


Taubat dulu, minta ampun dulu, tazkiyatun nafs dulu..


Siapa tau gelapnya dosa yang membuat mata hati kita gelap, ga bisa membaca petunjukNya untuk anak2 kita, untuk suami kita…


Gelisah itu cuma kode, Allah sudah rindu istighfar kita, taubat kita..



Tidak ada komentar:

Posting Komentar