17 Mei 2023

Solusi dari rasa lelah

 Berpeluh dalam Kebaikan

Percaya enggak? Satu pintu kebaikan akan menuntun kita pada pintu kebaikan lainnya yang lebih besar. Pertanyaannya, seberapa sabar dan kuat kita membuka pintu demi pintu kebaikan itu?

Karena sudah jadi kepastian, tak ada kebaikan tanpa kesu litan. Maka, seberapa tangguh kita bertahan di sana?

Begitulah, Hidayah tak bisa langsung besar. la seperti anak tangga yang harus ditapaki setapak demi setapak hingga kita sampai puncak. Kalau hari ini turun tiga anak tangga, pastikan esok kita daki lima anak tangga. Agar pantas Allah beri kita hidayah-hidayah besar!

Seseorang yang Allah izinkan salat di sepertiga malam, tak bisa langsung bangun begitu saja. Usahanya panjang! Saat siang ia harus menutup pintu-pintu maksiat. Harus mendekat pada Allah dengan Al-Qur'an, salat-salat sunnah, zikir, dan ibadah lainnya. Barulah, Allah berikan hidayah padanya berupa salat malam.

Begitu juga para Assabiqunal Awaalun. Mereka tercatat punya usaha keras untuk bisa Allah izinkan mengecap kebaikan demi kebaikan.

Seperti Zaid bin Tsabit yang tak menyerah berbuat baik, walau ditolak dua kali dalam Perang Badar dan Uhud. Tak habis akal, ia beranikan diri untuk menjadi penerjemah dan penulis Rasulullah SAW. Begitulah, Zaid ra. akhirnya berhasil menjadi "tangan kanan" Sang kekasih Allah. Kebaikan dan keberkahan menyelimuti hidupnya.

Atau Ummu Sulaim dengan ide kebaikannya yang brilian! la tawarkan anaknya, Anas bin Malik untuk menjadi Asisten Pribadi Rasulullah SAW. Anas ra. lalu menjadi salah satu periwayat hadist terbanyak, juga guru bagi para ulama besar. Maka mengalirlah dengan deras amal jariyah pada sang ibunda.

Begitulah, ternyata bukan perkara mudah untuk turut serta berjuang dalam kebaikan. Tak bisa hadir begitu saja modal santai menunggu ajakan apalagi rayuan. Tentu, karena hadiahnya surga, bukan hanya tiket liburan akhir pekan.

Perlu tekad yang kuat, percaya dengan kemampuan diri, keberanian mendekati pusaran kebaikan, keberanian mengajukan diri, hingga tak menyerah saat ditolak.

Bukankah merupakan tanda cinta-Nya, saat Allah izinkan kita berpeluh dalam kebaikan?

"Jika Allah menginginkan kebaikan untuk seorang hamba maka Dia akan mempekerjakannya, beliau ditanya, 'Bagaimana Allah akan mempekerjakannya, wahai Rasu- lullah SAW?, beliau menjawab: 'Allah akan memberinya petunjuk untuk beramal shalih sebelum meninggal'. (HR.Tirmidzi no.304)

Jadi, selamat berjuang untuk berbuat baik.


(141-142, Hidup Satu Kali Lagi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar