25 Jan 2022

It's okay

 Pena yang menulis segala ketetapan sudah mengering tintanya sejak lama. Lembaran buku ketetapan sudahditutup rapat.

Segala hal yang terjadi di dunia ini sudah tertulis sejak lama. Baik, buruk, sedih, tawa, suka dan duka. Semua sudah ditetapkan oleh Dia Yang Maha Kuasa.

Tak perlu bersedih atas kematian yang kian hari semakin dekat, kegagalan, kerugian dalam berbisnis, kehilangan hal yang dicintai. Dia Yang Pencipta pasti tau apa yang terbaik untuk kita.

Boleh jadi apa yang menurutmu indah, belum tentu yang terbaik. Pun yang terlihat tak menarik malah itulah yang terbaik

Tak perlu sedih atas apa yang menimpa dirimu di masa lalu. Berdamailah dengannya. Ia merupakan bagian dari kehidupan di dunia ini.

Masa lalu telah tenggelam seperti matahari di sore hari. Ia sudah terbang bagaikan butiran debu. Tak perlu lagi menangisinya, tak perlu lagi meratapi, dan merenung meratapi kepergiannya. Karena sekuat apapun tangisan yang ditunjukkan, tak akan dapat membuatnya datang menjemput kita untuk kembali.

Hidupmu hari ini merupakan anugerah dari Allah, mungkin ada kesalahan yang harus kamu perbaiki hari ini. Ada tangis yang harus dihapuskan. Dan yang terpenting ada taubat yang harus disegerakan, agar nanti saat malaikat maut datang mencabut nyawamu kamu dalam keadaan bersih dari dosa.

22 Jan 2022

Alasan untuk selalu tersenyum

 Tersenyumlah

Sudah menjadi sifat manusia, saat dia ditimpakan sebuah cobaan dan ujian yang berat, dia lupa untuk tersenyum. Selalu saja dia menempatkan dirinya di dalam dimensi yang larut akan kesedihan. Sedih merupakan hal yang sangat wajar, namun jika berlebihan hanya akan membuat diri kita semakin merasa bahwa dunia ini tak sedikitpun memberikan ruang kebahagiaan untuk kita.

Perlahan kita mulai merasa hidup ini tidak adil, atau bahkan sampai ke titik prasangka bahwa Allah itu tidak adil. Seolah lupa bahwa hidup di dunia ini merupakan tempatnya manusia diuji. Selama hayat masih dikandung badan, selama nafas masih berhembus, selama itulah cobaan dan ujian datang silih berganti.

Berat itu sudah pasti. Mungkin saja sedikit terbesit dalam pikiran untuk mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri. jika dia tidak memiliki iman yang kokoh dan sekuat baja.

Oleh karena itu, tersenyumlah walau dunia ini terasa berat. Karena jarak antara dirimu dan kematian sangatlah dekat, setelah itu kamu tidak akan pernah lagi bisa terseyum.

Tersenyumlah walau masa lalumu tak sebaik yang diinginkan. Bersedih dan meneteskan air mata, tak serta merta akan membuatnya kembali lagi

Tersenyumlah, percayalah pada setiap kesusahan terdapat kemudahan setelahnya, dan percayalah bahwa Allah tak akan pernah memberikan cobaan dan ujian melebihi batas kemampuan hamba-Nya.

Sebagai manusia harusnya kita sadar, bahwa Dia Yang Mengambil adalah Yang Memberi, Dia Yang Menimpakan Kesulitan adalah Dia Yang Menganugerahkan Kemudahan.

8 Jan 2022

 Dia Yang Menenangkan

Written by: Ustadz Felix siaw

.
Yang menenangkan itu yang dicari, dan itu beda dengan yang hanya buat bergairah. Kita bisa digairahkan dengan wajah atau bentuk badan, tapi ketenangan bukan itu
.
Ialah rasa nyaman ketika bersamanya, rindu ketika berpisah dengannya. Tenteram ketika engkau pulang kerumah, percaya saat engkau meninggalkan dirinya
.
Tenang itulah sakinah, tidak meledak-ledak, tidak pula terburu-buru sebagaimana digambarkan di layar kaca. Dan sakinah itu pemberian Allah bagi sesiapa yang dia kehendaki
.
Menyemangati layaknya siang, menyelimuti layaknya malam. Mencukupi saat kurang, mengingatkan saat lebih. Pelipur saat duka dan kawan yang bisa diajak bersenang
.
Senantiasa berada di jalan dakwah, dan itu yang terpenting baginya. Maka kepentingannya padamu juga pada dakwah. Tak risau dengan kepunyaan tetangga yang baru
.
Sisa hari setelah berdakwah ia terima, disempurnakan dengan obrolan-obrolan seputar dakwah, dakwah dan dakwah tanpa henti, sebelum bangun untuk sama-sama bersimpuh sujud
.
Doa-doanya mengalir deras untukmu, tangannya sibuk untuk membuatmu lebih lega, sementara senyumnya ada selalu untuk meruntuhkan segala penat yang membebanimu
.
Dia yang menenangkanmu, dia yang menaati Allah. Sebab dia enggan bermaksiat pada Allah, maka dia melayanimu dengan sepenuh hati, sepenuh jiwa, agar berbagi surga