Sebenarnya kita ini tidak bisa apa apa. Dibikin sakit saya sdh tak berdaya. Itulah sebabnya semua bentuk ide besar, langkah besar, bahkan prestasi besar itu bukan karena kita. Bukan karena kontribusi kita, bukan juga karena ide dan gagasan kita. Seberapa besar semua itu jika dibanding dengan keMahaKuasaan Allah dan KemahaRahman-Nya Allah.
Artinya, semua karya dan prestasi serta gagasan besar itu hanyalah karena kita sedang ketitipan. Krn KeMahaBaikan Allah sehingga ide, karya, warisan itu melalui kita. Jika dlm perjalanannya sudah merasa ini itu karena aku, atau berfikir.. 'Tanpa aku ga bisa jalan baik'. Semua ini jadi baik sebab kerja-kerjaku.. Maka sejak itu kita telah meniadakanNya.
Wahai diri, sadarlah.. Bahwa semua yang melekat pada dirimu adalah ketiadaan, dirimu pun juga tiada, karena yg ada dan kekal hanyalah Tuhanmu. Allah SWT.
Wahai diri, kehebatan dan kelebihan pada dirimu itu hanya karena angkau sedang dittitipi saja olehNya. Jika titipan itu membuat engkau mengklaim bahwa itu karyamu.. milikmu... Maka ga segan2 Yang menitipi akan menarik kembali titipannya.
Wahai diri, semua amal dan karyamu sejatinya krn rahmat-Nya Allah padamu. Tanda keMahaCintaanNya. Sedikit saja menyandarkan pada ikhtiar dan peran diri maka sama halnya menyandarkan pada amal.
Wahai diri, jika engkau masih menjadikan Allah Azza Wajalla sebagai Rabb, Tuhan Yang Maha Mngatur dan Menjaga. Maka tugasmu adalah menjalani dengan usaha dan karya yg terbaik dengan semata memohon ridhoNya bukan ridho atas nafsumu.
So, sebesar apapun kemudahan, prestasi dan kecemerlangan itu semata karena KeMahaKuasaan Allah. Sebesar apapun kekurangan, kesukaran, kesulitan dan kegagalan itu semata karena KeMahaCintaanNya.
Bersyukurlah... jika sampai detik ini masih dititipi oleh Allah untuk bisa terus berkarya, meninggalkan legacy (warisan perjuangan), dan masih bisa terus berkontribusi kepada umat, bangsa dan negara.
Merendahlah... jika sampai detik ini Allah masih mempercayakan titipan berupa hamba-hambaNya padamu karena titipan itu (seberat apapun) agar membuatmu bersandar pada-Nya bukan pada kemampuanmu.
Menengadahlah... jika sampai detik ini masih banyak kekuranganmu, sementara tugas dakwah ini lebih besar dibanding kemampuanmu, tugasmu lebih banyak dari ketersediaan waktumu.
Itu karena....
Agar engkau bisa menikmati semua rasa bersama-Nya, keindahan Pesan Cinta-Nya dan ketenangan bersandar padaNya. Karena diri ini memang bukanlah siapa siapa..
هَلۡ أَتَىٰ عَلَى ٱلۡإِنسَـٰنِ حِینࣱ مِّنَ ٱلدَّهۡرِ لَمۡ یَكُن شَیۡـࣰٔا مَّذۡكُورًا
"Bukankah pernah datang kepada manusia waktu dari masa, yang ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut?"
[QS. Al-Insan, 76: 1]
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar